Diri Sendiri
Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Wajahku ya memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Kuakui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Menjadi diriku
Dengan segala kekukurangan
Menjadi diriku
atas kelebihanku
terimalah aku, seperti apa adanya
aku hanya insan biasa, tak mungkin sempurna
tetap kubangga, atas apa yang kupunya
setiap waktu kunikmati, anugrah hidup yang kumiliki
http://musiklib.org/Edcoustic-Menjadi_Diriku-Lirik_Lagu.htm
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Wajahku ya memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Kuakui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya
Menjadi diriku
Dengan segala kekukurangan
Menjadi diriku
atas kelebihanku
terimalah aku, seperti apa adanya
aku hanya insan biasa, tak mungkin sempurna
tetap kubangga, atas apa yang kupunya
setiap waktu kunikmati, anugrah hidup yang kumiliki
http://musiklib.org/Edcoustic-Menjadi_Diriku-Lirik_Lagu.htm
Setidaknya, seperti demikianlah siluet pribadi masing-masing, ada yang
merasa terwakili oleh lirik lagu diatas. Memang, menjadi diri sendiri adalah
pilihan seorang dalam merealisasikan hidup dan kehidupannya. Menjadi diri
sendiri adalah cara kita bertindak, bertindak dalam artian positif, dan siap dikritik
demi perbaikan sikap kedepannya.
Realnya, dalam
hidup ini, ada yang seharusnya dilakukan dan ada yang tidak. Ada yang harus
diungkapkan dan ada pula yang lebih baik dipendam. Namun ini hanyalah bagi
mereka yang mampu, mereka yang bisa manage
diri. Tak sedikit yang mengartikan menjadi diri sendiri adalah bagai
cermin. Ini aku apa adanya dengan segala kekurangan dan setumpuk kelebihan.
Pada kenyataan hidup yang tak hanya diri sendiri, membuat si pribadi yang
mencap diri apa adanya makin terpuruk. Kejujuran sikap yang ditampilkan membuat
dia harus ditegur dan ditutut melakukan perubahan. Inilah permasalahan yang
kerap kali muncul apabila disinggung
tentang kepribadian. Orang lain kebanyakan terlalu banyak menuntut
kesempurnaan. Sempurna untuknya tanpa memikirkan si pribadi harus menderita
menjadi orang lain dalam tuntutan.
Sejatinya, kita adalah satu dalam perbedaan, pelangi indah karena
perbedaan, tapi terkadang keegoisan dalam tuntutan kesempurnaan sering
mengucilkan bahkan membuat jatuh seseorang. Disini, alangkah baiknya kita
berpikir rasional, kita satu dalam perbedaan, jadikanlah kelebihanmu untuk
menyempurnakan kekurangannya. Sempurnalah dalam kebersamaan dan keberbedaan.
Karena tuntutan untuk menjadi orang lain adalah sebuah penyiksaan diri.
“Marilah
kita memberi cinta sepenuh hati hingga jiwa semakin istiqomah untuk terus
memperbaiki dan memperbaiki menuju kesempurnaan dan kesucian jiwa. Tatalah diri
sendiri, arahkan diri sendiri, rawat diri sendiri, hingga iman Islam menancap
kokoh dalam jiwa. Hingga jiwa tersibghoh dengan sempurna dengan celupan Illahi.
Mencintai diri sendiri dengan menjaga dan senantiasa memperbaharui keimanan
kita.” REPUBLIKA.CO.ID
Hiduplah dalam kenyataan atas Ridho Sang Illahi. Berlakulah
sesuai hati nurani tanpa melupakan Tuhan. Menjadi diri sendiri itu kemerdekaan,
menjadi diri sendiri itu indah, dan menjadi diri sendiri itu nikmat.