Kamis, 21 Juni 2012

my life

bersenandung dengan ribuan himpitan
berbahagia dengan derita yang ada
berbagi dengan dinding yang membisu
bercanda dengan angin yang berhembus 

tak lagi biru langit di pelupuk mata
semua semakin nyata
dera yang membeku
menyelinap dalam duka

ketika hati tak berdaya
hentakan tak tertahankan
sayatan perih tak tersembuhkan
luka seolah memar kembali

entah siapa kan mengerti seleksa jiwa
yang tak menentu
tak kunjung tersenyum
tak terbalas semua ingin
tersandung di angkasa
tak sangup untuk turun
apalagi menatak naik
luka pilu derita dan kecewa
terbungkus menjadi satu
beralir dalam nyata
terselip diantara tiada
aku dan semua gelisahku


kan ku cari seonggok sampah
ingin kutumpangkan
luapaan rasa yang tak berarti
aku dan semua bingkisan yang tak berarti

selalu dalam syukur-Mu rabb
tak kan pernah melupakan-Mu
disetiap langkah dan hempusan nafas ku

1 komentar:

  1. mantap puisinyo mah ii....
    sadiah na makna nyo tarso di wk a....
    :(

    BalasHapus