Beroleh Cermin
Terima kasih sahabat-sahabatku. Hari ini
aku beroleh cermin. Cemin yang dapat mengungkapkan, merefleksikan, dan juga
merafraksikan apa kelemahan-kelemahanku. Bak kata pepatah “Kuman diseberang
laut tampak jelas sementara gajah dipelupuk mata tidak terlihat.” Begitulah
perumpamaan diriku, aku makhluk sesempurnaan ciptaan Tuhan, namun sikapku tak
pernah sempurna.
Pertama, menurut
sahabat-sahabatku, ternyata aku terlalu mudah tersinggung. Mungkinkah? Ha, hal
itu mungkin saja, aku mengerti maksud dari sahabatku itu. Aku terkadang lebih
baik diam dalam kesendirian dari pada harus bersitegang dalam ketidakpastian.
Aku lebih suka mundur, diam, dan menarik diri ketika suatu hal yang kuanggap
telah melewati batas pengeritanku. Maafkan aku sahabatku, dengan sikapku yang
demikian membuat batas di antara kita, semoga kedepannya aku lebih bisa
bersabar dan mencoba mengerti dengan selapang-lapangnya. Aamiin.
Kedua, sahabatu
mengatakan, berbuatlah ikhlas karena Allah. Terima kasih kuucapkan kepada
sahabatku yang selalu mengingatkanku dijalan-Nya. Aku tidak akan meninggalkan
keikhlasan dalam berbuat. Semuanya teniat, ikhlas karena Allah. Apakah menurut
sahabatku aku tidak pernah ikhlas? Ternyata tidak, sahabatku ini hanya ingin
mengingatkan ketulusan selalu yang akan terniat olehku. Sahabatku selalu
menginginkan yang terbaik untukku dalam meraih ridho-Nya.
Ketiga, dimata
sahabatku, aku adalah seorang yang terlalu sibuk. Hal ini mungkin saja. Aku
memang disibukkan oleh aktivitas kuliah dan keterlibatanku disebuah organisasi,
yaitu Surat Kabar Kampus (Ganto). Terima kasih sahabatku atas perhatiannya, ke
depannya aku mencoba mengatur waktu, menjaga kesehatan, dan berbagi canda
denganmu. Aku mengerti sahabatku, aku serasa tenggelam di hadapan sahabatku ini
karena sebelumnya aku dan kamu bagai tali dengan sepatunya. Yang terasa kurang
lengkap bilaku tak di sisimu. Sahabatku, semoga kedepannya aku lebih bijak
mengatur jadwal demi kebersamaan dalam kehangatan bersamamu. Semoga.
Keempat, aku mendapat pernyataan
tidak setuju dari salah seorang sahabatku. Sahabatku mengatakan, kalau ada
orang hutang pulsa jangan diumbar di jejaring sosial. Haha. Aku hanya tertawa
ringan dengan pernyataan sahabatku ini. Hal tersebut aku lakukan bukan
bermaksud mempermalukan dan sebagainya, tapi aku hanya mencoba mencari topik
menarik supaya aku bisa menyatu dalam obrolan denganmu. Terima kasih sahabatku,
kedepannya aku akan memperbaiki diri dan memikirkan jauh kedepan apa dampak
dari tindakanku tersebut. Terima kasih.
Kelima, menurut
sahabatku yang satu ini, aku adalah seorang yang memiliki kepribadian yang
tenang. Namun tak cukup sampai di sana. Sahabatku berharap, aku lebih banyak
senyum kedepannya. Sebelumnya kuucapkan terima kasih, dan aku akan berusaha
akan lebih ramah lagi dan memperbanyak senyum lagi. Hehe. Aku akan selalu
tersenyum untukmu para sahabatku.
Keenam,
sahabatku mengatakan bahwa dirinya menyukai aku disaat aku berbicara, aku
dianggap sangat berhati-hati memilih diksi yang digunakan, lembut, dan mudah
tersenyum. Ternyata dimata sahabatku ini, aku masih memiliki sisi baik dalam
keseharianku. Aku akan lebih berhati-hati berbicara, berlemah-lembut, dan akan
menjaga senyuman untuk semuanya.
Ketujuh,
menurut sahabatku yang satu ini, aku adalah pribadi yang selalu sabar. Dia
menyukaiku dan akan selalu mau menjadi sahabatku. Aku berterima kasih kepada
sahabatku ini, semoga aku akan abadi dalam kesabaran. Bersabar selagi semua
masih dalam batas kewajaran. Aku ingin menjadi yang terbaik untukmu
sahabat-sahabatku. Aku akan hidup bersama kalian dalam cinta dan kehangatan
dalam kesetiaan. Selamanya.
![]() | |
Semoga saja aku mampu "menjaganya" dalam ketulusan. |
Inilah kebenaran dari diriku, pernyataan
dimana aku bukanlah seorang yang sempurna. Sikapku jelas tak sempurna. Diriku
dengan segala kekurangan. Diriku atas kelebihanku. Aku hanya insan biasa.
Akupun tak sempurna. Akan mencoba memperbaiki semua yang bisa aku perbaiki.
Walau nanti tetap tak sempurna, tapi aku akan salalu berusaha menjadi pribadi
yang mendekati sempurna untukmu sahabat-sahabatku, keluargaku, dan semua
orang-orang tercintaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar